Selasa, 22 Februari 2011

MENYEMAI KEHIDUPAN

kanapa kita hidup, jawabannya adalah karena ada kematian, semua benda ciptaan Allah SWT yang hidup pada akhirnya satu saat pasti akan mati. Kehidupan disini yang dimaksud adalah membahas kehidupan manusia, untuk hidup seorang manusia tidaklah sulit, tapi untuk hidup ya g berkualitas, sukses dan damai ini yang tidak muda.

sesungguhnya manusia hidup sepanjang masa, manusia sesungguhnya tidak pernah mati, lantas kenapa ada kematian pada kehidupan manusia, jawabannya menurut analisis saya itu sesungguhnya bukan kematian manusia, akan tetapi perpindahan alam sebagai tempat kehidupan, yang semula hisup dialam yang fanah yang sifatnya objektif dan jasad serta kasat mata, setelah berakhir diperjalanan dialam yang kongkrot ini ( alam material ), kehidupan manusia berpindah ke alam yang abstrak, alam yang tak kasat mata, dan alam yang tidak berwujud dalam pandangan mata manusia, dan manusianya pun sudah tidak berwujud, dialam ynag teak berwujud inilah kehidupan manusia yang kekal, indah serba ada, tinggal makan maunya apa, tidak perlu lagi memasak, tidak perlu lagi korupsi untuk menumpuk harta, tidak perlu lagi pamir jabatan, pamir kekayaan, karena semua sudah Allah SWT sediakan sesuai kekayaan dan pemanfaatnya selama manusia itu hidup di alam kasat mata.

oleh sebab itu kekayaan dan pemanfaatannya sesuai jalan yang benar akan memberikan kekayaan pada kehidupan manusia dialam yang abstrak. atas dasar ini meri kita renungkan semabri kita bertanya ? untuk apa kita hidup, untuk apa kita kaya, untuk apa.......33 x

oleh sebab itu dalam kehidupan tahap pertama ( duniawi ), janganlah kita menabur kebencian tapi taburlah " rasa " cinta kasih, karena cinta kasih sifatnya langgeng hingga akhir jaman selanggeng nama yang kita miliki.... wassalam

Jumat, 18 Februari 2011

KEDAMAIAN

Dunia maksudnya manusia didunia ini dipastikan menginginkan kedamaian, karena dengan hidup yang damai berarti kita, anda, saya, kami, kamu, telah mengawali langkah pertama untuk mencapai hidup yang bahagia. Sebaliknya bagi umat manusia apapun latarbelakang sosialbudayanya, dan apapun sstarata kehidupnya, bila dia memulai menyemai kompleks, berarti dia sudah mengawali langkah pertama sebgai semaian pemicu permusuhan ataupun kompleks, apapun sumber atau penyebab awalnya, mungkin berawal dari kesenjangan ekonomi, penindasan, ketidak adilan, korupsi, ras, bahkan hinga ke masalah agama ataupun keyakinan.,
Indonesia sebagai negara plural, sudah pasti banyak sekali benih-benih sumber komplek, sebagai negara berkembang aspek ekonomi menjadi pemicu kecemburuan, aspek politik sebagi pembakar pemusuhan, aspek agama sebagai bara permusuhan, aspek hukum sebagai api kehancuran, disadari atau tidak oleh bangsa ini, kenyataan gejolak permusuhan hampir setiap hari tidak sepi dutayangan televisi.
Kita semua melihat bagaimana kejadian terakhir di cekesik pandeglang, yang dengan dalih memerangi kesesatan ( ahmadyah) yang dilakukan oleh sekelompok umat yang dengan beringas, bengis dan buas, telah menyebabkan kematian tiga orang, apapun latar belakangnya, yang pasti sebagai indivisu dia adalah bangsa Indonesia, dan yang membuta miris hati ini adalah dipihak penyerang mengucapkan Allah Akbar, dipihak yang diserang juga sama, jadi kalau begitu apakah ini perang satu umat...
Katakanlah yang diserang itu benar adanya sesat, sebagai muslim saya tidak rela bila agama saya dinodai, akan tetapi saya juga kurang setuju dengan cara kekerasan memerangi yang sesat
oleh sebab itu kita semua harus cerdas, membela kebenaran harus dimulai dari cara - cara yang benar, jangan samapi menenggakan kebenaran justru diawali dengan cara-cara yang yang tidak benar, tidak terpuji, kalau ini yang dilakukan bukankah berarti kita malah ikut sesat......
bagi TV one, untuk pewawancara malam tgl 17 Pberuari dalam dialog anatar ahmadya dengan tokoh MUI, ada terselip kata-kata " TIDAK ADA TITIK TEMU " saya koreksi perkataan ini tidak tepat, karena sudah pasti dari pengamalan ajaran islam saja sudah berbeda, yang sesat ngotot, karena sesat ( karena mereka dengan santainya mengatakan bila dalam Alquraan tidak ada tapsirnya, maka mereka boleh menambah atau menapsirkan sendiri, kedua hingga hari ini belumada umat man usia diduni ini yang menerima wahyu Allah )artinya itu ajakan syatan, sedangankan yang benar-benar pada agama Allah ( Alquran dan Alhadist ), tidak perlu kecewa dan ngotot, tugas Bapak-bapak sudah benar yaitu minimal wajib satu kali menyampaikan keberan dan sekaligus menatakan yang anda lakukan adalah sesat,... selebihnya kita serahkan pada pengadilan Allah, dengan catatan, lakukan isolasi sosialbudaya, agama dan ekonomi pada yang sesat, tidak perlu ada kontok dalam bentuk apapun dan dalam keadaan apapun karena hukumnya dosa.
Saya menganalisis sekarang Ahmadya telah mencapai target yaitu masuk DPR dan masuk TV dialog ini target pertama mereka, kita tidak sadar seharusnya tidak perlu ada dialog dalam bentuk dan oleh siapapun juga, cukup diserahkan kepada penegak hukum yang sesat dihukum, yang anarkis dihukum secara tegas, JANGAN SAMAPI ADA KESAN PSIKOLOGIS SEPERTI MEMANJAKAN DAN MELINDUNGI PEMELUK AMADYAH. wassalam..

Jumat, 11 Februari 2011

landasn keberhasilan

hidup penuh dengan tantangan, hidup juga adalah opilihan, hidup juga adalah pen gorbanan, dan cobaan, dan tidak ada satu manusiapun yang mau hidupnya susah, semua menginginkan kesuksessan

oleh sebab itu bagi orang besar modal untuk sukses/ berhasil adalah kebesarannya; besar jabatannya, besar pengaruhnya, besar ekonominya, dan nbahkan besar bohong dan doseanya

sedangkan bagi orang kecil, landasan kesuksesannya adalah keyakinan, dengan keyakinan dia dapat mengalahkan yang besar-besar selagi kebesaran itu ciptaan ALLAH

HAKIKAT HIDUP

hakikat hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah SWT sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, mengingat Indonesia adala negara plural yaitu plural agama, plural bahasa, plural sukunya dan plural ras, dengan kehiduopan plural ini seharusnya kita dapat hidup makin indah dan makin damai, karena disinilah kualitas kita teruji apakah kita mampu menunjukkan sikap toleran antar sesama, tidak merasa diri paling baik dan palin benar, apalagi dalam kehidupan keseharian tidak ada ancaman yang berarti, kalaupun ada ancaman dan kesesatan kenapa sikap tegang rasa dan patuh hukum tidak dijalankan, kalau pun hukum pidana/perdata tidak bisa adil dan tidak jalan dengan baik, masyarakat bisa menerapkan hukum adat / atau hukum sosial secara arif, bila ini yang diterapkan oleh semua penghuni bangsa ini maka tidak p[erlu ada kekerasan dengan dalih untuk menegakkan kebenaran ajaran tertentu, lantas apakah tidak makin salah kalau untuk menegakan kebenaran dan melarang kesesatan dengan cara melanggar kebenaran dan dengan cara yang sesat juga ????? marilah kita bertidak dengan hati yang bening

Kamis, 10 Februari 2011

MENYEMAI KEKEKALAN DALAM KEHIDUPAN

Yang pasti semua ciptaan Allah yang hidup pasti akan mati, jadi kenapa yang hdup itu mati tak terkeuali manusia, dasarnya adalah karena kita hidup, jadi kematian bukan karena penyakit, tapi semata-mata karena Allah AWT yang menghedaki kehidupan kita telah berakhir.

lantas kalau sudah mati lantas apa yang tersisah dan masih tetap " hidup ", pepatah klasik mengatakan harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama, jadi inilaha yang tetap hidup bagi manusia hanya nama, nama memiliki banyak makna, dan nilai terutama nilai sosial dan relegi, bagi umatnya yang dapat mengabdikan hidupnya dengan makna yang baik selama kehidupannya maka, namanya akan selalu hidup dan dikenang sepanjang masa, tidak akan pernah mati,

pada tulisan ini saya mengungkap selain nama yang kekal, ada satu lagi yaitu " rasa " rasa yang tim,bula akibat interaksi sosial selama kehidupan manusia juga kekal sekekal nama manusia itu setelah ya meninggal dunia, kenapa ? karena rasa memiliki makna dan nilai sosial yang tinggi baik rasa yang bersifat positif maupun rasa yang timbul akibat perbuatan duniawinya yang negativ, mari kita renunkan bagaimana kekalnya rasa cinta dan syang, begitupun dengan rasa benci dan dendam, disemu strata kehidupan tinkat dan derajtnya akan sama kekalnya, terutama rasda-rasa yang menyebabkan kebahagiaan bagi umat atau orang banya, OLEH SEBAB ITU JADILAH ORANG YANG SELALU TAMPIL DAN MMBERIKAN RASA ATAU KESAN BAHAGIA, JANGAN MENJADI MANUSIA YANG SELALU MENJADI BEBAN BAGI ORANG LAIN ATAU NEGARA KARENA SELALU BERKELUH KESAH, DENGAN TIDAK MEMBERIKAN RASA YANG MEMBAHAGIAKAN UMAT...