Senin, 25 Maret 2013

PROFESI PENDIDIK

PROFESI PENDIDIK

tulisan ini bersifat kajian empris dan refleksi pengalaman serta hasil visualisasi baik pada saat melaksanakan tugas keseharian maupun dari hasil penelitian bahkan dari hasil perenungan umum yang bersumber dari berbagai media yang selanjutnya diproses sebagai internalisasi pemikiran yang dituangkan dalam tulisan ini.
Puji syukur kepada Allah SWT, karena telah memberikan kepercayaan dan kemampuan untuk menekuni bidang pendidikan yang berawal dari dan sebagai pendidik pada sekolah perawat kesehatan, sekolah bidan dan Akademi Keperawatan  dari ntahun 1990 - 2002, tdk sedikit pengalaman yang didapat baik yang menyenangkan bahkan yang menyakitkan sebagai akibat pengaruh lingkungan kompetitif yang tdk siap dan tdk mampu untuk memfasilitasi serta menciptakan iklim yang kondosif baik secara personal, bahkan kearah kompetif yang pada akhirnya berujunf kepada tindakan zalim.
Kondisi umum ini menarik dan sangat bermanfaat  sebagai bagian dari proses pendewasaan, sexara intitusional kondisi pendidikan bangsa ini pada umumnya secara kuantitatif cukup baik akan tetapi secara kualitatif baik institusi maupun personality masih memerlukan pemikiran yang strategis, dan membutuhkan komitmen dari semua pihak, terkhusu lagi dari aspek pendidik ( guru dan atau dosen ), yang diyakini mereka telah dengan sengaja dan niat yang tulus menjatuhkan pilihannya sebagai pendidik, bila tdk maka dipastikan akan menjadi guru / dosen yang mengabaikan tugas dan fungsi pokoknya, kalaupun dilaksanakan terkadang tidak mencapai kulminasi, kondisi inilah yang perlu mendapatkan perhatian bagi semua pihat termasuk lembaga pendidikan tenaga pendidik baik jenajng strata 1, 2 dan 3, jangan sampai ada kesan hanya sekedar mencari satu lembar kertas yaitu ijazah.
Keadaan empiris menjurus sduah banyak contoh guru yang brutal berupa memukul murid, ( menyakiti murid dalam aspek psikologis maupun fisik ). Perlu dipertanykan atau dikaji ulang kepada guru/dosen yang tdk profesional secara kinerja unuk dipertimbangkan dikembalikan sebagai staf TU, Kepada pejabat yang berwenan diharapkan lebih adil dalam memandang serta bertindak atas dugaan bila ada diantara guru atau dosen yang bermasalah agar dilakukan kajian yang mendalam, adil dan memilki prisip pembinaan bukan pemusnaan, karena keberhasilan guru dan pimpinan relatif sama ia dikatakan berhasil bila mampu mengantarkan muridnya beprestasi serta menjadikan stafnya maju kebih baik, BUKAN DI JADIKAN  SEBAGAI PRAKTEK UJICOBA KEKUASAAN DAN KEWENANGAN DENGAN CARA MENGHAMBAT LAJUR  VERTIKAL PERSONAL GURU/DOSEN YBS.

SEMOGA.....