Jumat, 18 Februari 2011

KEDAMAIAN

Dunia maksudnya manusia didunia ini dipastikan menginginkan kedamaian, karena dengan hidup yang damai berarti kita, anda, saya, kami, kamu, telah mengawali langkah pertama untuk mencapai hidup yang bahagia. Sebaliknya bagi umat manusia apapun latarbelakang sosialbudayanya, dan apapun sstarata kehidupnya, bila dia memulai menyemai kompleks, berarti dia sudah mengawali langkah pertama sebgai semaian pemicu permusuhan ataupun kompleks, apapun sumber atau penyebab awalnya, mungkin berawal dari kesenjangan ekonomi, penindasan, ketidak adilan, korupsi, ras, bahkan hinga ke masalah agama ataupun keyakinan.,
Indonesia sebagai negara plural, sudah pasti banyak sekali benih-benih sumber komplek, sebagai negara berkembang aspek ekonomi menjadi pemicu kecemburuan, aspek politik sebagi pembakar pemusuhan, aspek agama sebagai bara permusuhan, aspek hukum sebagai api kehancuran, disadari atau tidak oleh bangsa ini, kenyataan gejolak permusuhan hampir setiap hari tidak sepi dutayangan televisi.
Kita semua melihat bagaimana kejadian terakhir di cekesik pandeglang, yang dengan dalih memerangi kesesatan ( ahmadyah) yang dilakukan oleh sekelompok umat yang dengan beringas, bengis dan buas, telah menyebabkan kematian tiga orang, apapun latar belakangnya, yang pasti sebagai indivisu dia adalah bangsa Indonesia, dan yang membuta miris hati ini adalah dipihak penyerang mengucapkan Allah Akbar, dipihak yang diserang juga sama, jadi kalau begitu apakah ini perang satu umat...
Katakanlah yang diserang itu benar adanya sesat, sebagai muslim saya tidak rela bila agama saya dinodai, akan tetapi saya juga kurang setuju dengan cara kekerasan memerangi yang sesat
oleh sebab itu kita semua harus cerdas, membela kebenaran harus dimulai dari cara - cara yang benar, jangan samapi menenggakan kebenaran justru diawali dengan cara-cara yang yang tidak benar, tidak terpuji, kalau ini yang dilakukan bukankah berarti kita malah ikut sesat......
bagi TV one, untuk pewawancara malam tgl 17 Pberuari dalam dialog anatar ahmadya dengan tokoh MUI, ada terselip kata-kata " TIDAK ADA TITIK TEMU " saya koreksi perkataan ini tidak tepat, karena sudah pasti dari pengamalan ajaran islam saja sudah berbeda, yang sesat ngotot, karena sesat ( karena mereka dengan santainya mengatakan bila dalam Alquraan tidak ada tapsirnya, maka mereka boleh menambah atau menapsirkan sendiri, kedua hingga hari ini belumada umat man usia diduni ini yang menerima wahyu Allah )artinya itu ajakan syatan, sedangankan yang benar-benar pada agama Allah ( Alquran dan Alhadist ), tidak perlu kecewa dan ngotot, tugas Bapak-bapak sudah benar yaitu minimal wajib satu kali menyampaikan keberan dan sekaligus menatakan yang anda lakukan adalah sesat,... selebihnya kita serahkan pada pengadilan Allah, dengan catatan, lakukan isolasi sosialbudaya, agama dan ekonomi pada yang sesat, tidak perlu ada kontok dalam bentuk apapun dan dalam keadaan apapun karena hukumnya dosa.
Saya menganalisis sekarang Ahmadya telah mencapai target yaitu masuk DPR dan masuk TV dialog ini target pertama mereka, kita tidak sadar seharusnya tidak perlu ada dialog dalam bentuk dan oleh siapapun juga, cukup diserahkan kepada penegak hukum yang sesat dihukum, yang anarkis dihukum secara tegas, JANGAN SAMAPI ADA KESAN PSIKOLOGIS SEPERTI MEMANJAKAN DAN MELINDUNGI PEMELUK AMADYAH. wassalam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar