Selasa, 24 Juli 2012

BAB I PENDAHULUAN 


 Saat buku ini mulai ditulis (awal tahun 2005), ada dua peristiwa yang sedang mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara kita. Peristiwa pertama, rakyat Indonesia yang diwakili oleh sejumlah elemen masyarakat dilanda rasa kecewa, putus asa, bahkan marah kepada pemerintah yang memutuskan untuk mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Keputusan yang berimbas pada naiknya harga jual BBM ini dianggap sebagai keputusan yangbtidak memihak rakyat. Beragam cara digunakan oleh elemen – elemen masyasrakat umtuk melampiaskan ketidaksetujuan mereka terhadap keputusan tersebut. Rakyat kehilangan semangat hidup dan merasa terpuruk karena kenaikan harga jual BBM itu yang juga berdampak pada melambungnya harga barang-barang kebutuhan pokok. Peristiwa kedua, sengketa blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia. Klaim sepihak oleh Malaysia atas blok Ambalat serta merta membangkitkan kemarahan rakyat Indonesia sekaligus memicu bangkitnya rasa nasionalisme kebangsaan. Disinilah tugas seorang pemimpin yang berkarakter untuk memimpin rakyatnya agar kembali memiliki rasa percaya diri dengan menjadikan pengalaman pahit sebagai batu pijakan menuju kehidupan yang lebih baik. Sekaligus memperkukuh jati diri bangsa terlepas dari pro-kontra yang akan selalu ada dalam setiap keputusan apa pun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar