Rabu, 10 April 2013

KESENANGAN YANG SALAH


Cintaan tuhan yang paling sempurna dimuka bumi adalah manusia, paling tdk dua hal utama kesempurnaan tsb sebagai pembeda manusia dengan makhluk hidup lainnya yaitu; pertama,  bentuk dan keesempurnaan fisik yang dari generasi kegenerasi selalu berevolusi, kedua,  manusia memiliki akal pikiran yang dahsyat sebagai modal untuk mencapai kesuksesan sesuai harapan.

Akan tetapi diera modernisasi ni sangat disayangkan dua kesempurnaan utama tsb terkadang tdk di gunakan dengan baik dan benar, bahkan terkadang banyak diantaranya sudah menyimpaing jauh dari nilai-nilai sebagai manusia, karena perbuatannya sudah melampaui nilai kemansiaan, sebagai contoh misalnya tindakan korupsi, bapak/ibu  membunuh anaknya sendiri, bahkan memperkosa anaknya sendiri, dengan berbagai alasan yang diluar naluri kemanusiaan.

dari berbagai kejadiaan ini justru berbanding terbalik yaitu tdk sedikit masyarakat mengelu-elukan " morang besar ", yang memang telah besar karena " kekuasaannya ", padahal kebesaran yang ya miliki merupakan simbol-simbol kepalsuan yang tidak bernilai kemanusiaan. Coba kita bandingkan dengan " orang-orang kecil ", yang mana mereka bisa besar justru hanya bermodalkan keyakinan, yaitu keyakinan yang bernilai ketuhanan dan bernilai kemanusiaan, akan tetapi pribadi-pribadi yang tumbuh dan besar atas dasar atau berangkat dari keyakinan, bukan dari kekuasaan, justru sepi dari penggemar, bahkan yang paling menyakitkan justru tidak sedikit diantaranya makin ditindas, dan tertindas berkepanjangan oleh gelagat sang penguasa.

Keadaan ini memiliki kesamaan didunia kerja dan pendidikan, coba perhatikan dengan seksama, bahwa hampir keseluruhan siswa dan mhasisswa baik s1,s2 maupun s3, justru senang bila wktu belajar ternyata dosennya tdk datang, dan makin senang lagi bila waktu belajar 150 menit atau 90 menit dipercepat menjadi 50 atau 45 menit, akibatnya ada diantara guru atau dosen yang berupaya menegakan standar mutu secara maksimal terkhusus standar mutu proses, justru sang dosen atau guru tersebut tdk menjadi sosok yang disenangi, gelagat BUDAYA APA INI....?, INIKAH KEMAJUAN DAN KEBEBSAN, INIKAH CARA MEMPERBAIKI KUALITAS, INIKAH YANG PANTAS DIBELA, BELUM LAGI ADA DOSEN YANG HANYA MENGAJA 2-4 KALI DALAM SATU SEMESTER, DITAMBAH LAGI DIDUGA MEMINTA UANG KEPADA MHS DISAAT BIMBINGAN TESIS MISALNYA, BAHKAN  SANG DOSEN LEBIH FATAL LAGI NJUSTRU MEMBUATKAN NTESIS MHS MISALNYA,  kanapa tdk ditanggapi dengan benar ssuai rujukan aturan, lantas APA DIAGNOSIS BAGI SANG DOSEN TSB, TERNYATA SANG JURAGAN MESEMP0MISEM SAJA, BUKTINYA SANG DOSEN MASIH MELENGGANG TANPA BASA BASI DENGAN NGAGAH TETAP MENDAPAT.... PUJIAN... ANEH... KALAU BEGINI SIAPA YANG BODOH, SIAPA PULA YANG PINTAR DAN MEMINTARI, oh sang juragan buka mata mu. buka hati mu buka telingamu, ... jangan biarkan dirimu menjadi buta dan budeg.... karena pada akhirnya akan dihitung ada yang menghitung setiap perbutan sang juragan dan sang dosen ataupun sang guru yang suka memukul siswanya dan suka menyuruh siswa mencatatkan materi pelajaran... benar-benar kacau... semoga Tuhan membuka hati umat yang sedang beku, dan semoga tuhan membuka kebutaan dan kebugkan sang juragan aga mampu bertidak sesuai norma-nornma yang berlaku....INI CERITA KISAH NYATA DARI REFLEKSI KEHIDUPAN.....   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar