Senin, 08 April 2013

RENUNGAN KARER

 RENUNGAN DI ULTA 11 APRIL 2013

kombinasi antara nasib dan takdir merupakan suatu perbuatan yang harus ditekuni dan di jalani dengan penuh kesungguhan serta ketulusan, tanpa itu secara pribadi kita akan terlahir sebagai individu yang cingeng, individu reaktif, individu pengemis, individu pisimistis, dan akhirnya individu yang dubayang- bayangi waham dan phobia akan nasib dan masa depan sendiri. padahal masa depan sepenuhnya terletak di tangan diri sendiri serta tergantung apa maynya diri sendiri, sedangkan tuhan hanya memberi restu dalam bahasa imiah hanya " mengiakan " selagi yang dikerjakan sesuai dengan ajaran-Nya.

xerita ini merupakan kisah nyata, walau tdk sedikit orang memalingkan muka bila membaca cerita ini, bahkan malah ada diantaranya yang berkata " ah bapak /  anda sombong ", satu prinsip yang harus dipegang yeguh jangan gampang goyah apapun yang dikatakan oleh orang lain, sebab mereka tdk akan ntahu isi hatin kita,  yang penting satu prinsip itu karena anda semua tdk pernah mengalami apapun yang saya alami, kalau saja anda mengalami jangan-jangan anda semua tdk mampu untuk berada pada posisi anda sekarang... ?????????, dan perlu bersikap cerdas bagwa pada saat sekarang yang serba sulit akibat proses medernisasi yang tdk diimbangi dengan kesiapan diri untuk ikuy secara aktif, maka dampaknya tdk sedikit justru " banyak diantara anda semua yang merasa senang melihat oranh susah " , sikp inikah yang harus diikuti.... ??? wah nanti dulu.... itu bukan saatnya dan bukan type diri ini, rasanya  sudah tdk levelnya untuk mentimpai dan menunjukan sikap sempit yang tdk bernilai 

Apapun kata orang itu hak mereka, sebagai pendidik profesional, tetaplah bekerja sesui standar, jadikan diri yang bernilai tinggi untuk kemaslahatan umat sesuai kapasitas dan kemampuan dalam bidang pengabdian panjang uang secara nyata telah dilwati tiga dikde pengabdian al ; pertama sebagai peerawat puskesmas 1981-1991, beralih menjai guru perat dan bidan serta dosen akademi keperawatan 1991 - 2002, selanjutnya menjadi dosen s1 dan s2 di salah  satu PTN 2002 -  2013 /sekarang, bersyukur dari ketiga dikede ini kombinasi nasib dan takdir cukup untuk menjalani hidup ini degan rasa nano-nano.

Easa nano-nano dalam kehidupan sesungguhnya itulah tanda nikmat dan damainya hidup ini, sebab bila ada kehidupan yang selalu terlihat manis, selalu terlihat damai, selalu gemerlapan, maka itulah sesungguhnya perjalanan hidup yang justru banyak kemunafikaannya, dan bantak topengnya.

Kepada teman mhsiswa s1 dn s2 terutama yang sudah menjadi sebagai pendidik, belajar dan bekerjalah dengan penuh kesungguhan, bersyukurlah karena kita diberikan kesempatan mengemban tugas mulia berupa membebaskan manusia dari kebodohan, padagal diri sendiri masih banyak " bodohnya " , satu modal agar tetap bertahan adalah jalani kehidupan dengan hati yang damai dalam keadaan sesulit apapun, kendalikan hasrat untuk tidk menjadikan keceriaan  sebagai tampilan, karena keceriaan adalah semu dan bersifat matarei.......

OLEH SEBAB ITU JADILAH GURU YANG BAIK ATAU TDK MENJADI GURU SAMA SEKALI...... SEMOGA......AMIN.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar