Senin, 23 Desember 2013

HARI IBU

Tanggal 20 Desember setiap tahunnya diperngati sebagai hari ibu, ini merupakan suatu penghargaan tersendiri kepada ibu-ibu yang telah melahirkan anak-anaknya, sekligus telah menjadi pendamping suami yang baik dan bertanggung jawab, sanjungan ini dalam kenyataannya tdk sedikit disimboliskan secara terbuka dalam berbagai acara atau bentuka kegiatan sebagai simbol ibu yang baik, dan sebagai simbol anak yang baik bahkan soleh dan soleha, inilaha dambaan kita semua, dambaan kelauarga semua, dan secara lebih luas adalah dambaan bangsa ini, karena kaum ibulah yang menjadi pilar tangumg jaqab utama dalam melahirkan generasi-generasi seterusnya, sudah barang tentu generasi yang sehat jasmani dan rohani, sehingga akan menjadi generasi yang penuh dengan rasa dalam setiap perilakunya.

Bangsa ini memang sangat menyukai simbolis, sangat suka dengan pamer kebaikan, pamer kerukunan, pamer kekayaan, pamer pengaruh, pamer kekuasaan, pamer  dan pamir.......termasuk parade kemiskinan di bulan puasa dalam bentuk pemberian zakat oleh sang kaya, kepada sang " miskin " akibatnya tdk sedikit dan tdk jarang memakan korban bahkan hingga meninggal, lantas apakah itu tanda sosok ibu, sosok sang kaya, sosok keluarga  yang harmonis dan sekaligus pribadi  yang baik dan dermawannnnnnn... ??????, secara pribadi kita bebas menangnalisis dengan berbagai pertimbangan logika, peretimbangan etika, pertimbangan moral, pertimbangan budaya, pertimbangan ekonomis, dan bahkan pertimbangan relegi.

Lantas bagaimana dengan realita faktual.... , apakah ibu yang telah melahirkan anak, dan apoakah kaum ibu begitu anaknya lahir telah menjadi ibu yang baik dan bertanggung jawab...???, atau sebaliknya hanya menuntut anaknya saja yang soleh dan soleha.... ???? jawabannya BILA SANG IBU TDK BISA MENJADI  IBU YANG SOLEHA, MAKA JANGAN HARAP ANAKNYA AKAN MENJADI ANAK YANG SOLEH ATAU SOLEHA, mari kita kaji secara realistis, ( ingat bukan untuk menyalahkan ataupun menuntut tanggung jawab ibu), Sudah benarkah curahan kasih ayang, dan tanggung jawab ibu yang diberikan kepada anaknya selama ini.... ??? lantas kalau sudah benar kanapa dan apakah ibu lepas tangan dengan berbagai penyimpangan dimana sang anak begitu besar dan berkuasa tapi menjadi justru menjadi seraka dan korup....????, kemana dampak ajaran CUCI KAKI RAME-RAME DISEKOLAH SEBAGAI PARADE ANAK SOLEH DAN SOLEHA.... ???.

Sekali lagi saya katakan bukan menuntut, menyalajkan kaum ibu, tapi sudah sewajarnya kaum ibu yang telah melahirkan anaknya senantiasa mawas diri dan koreksi diri bagaimana ajaran karakter masalalu terutama aspek kejujuran, Ayas dasar ini saya berpendapat bahwa kaum ibulah yang paling mungkin memberantas korupsi dimuka bumi pertiwi tercinta ini , BUKAN DAN BUKAN KPK, KPK HANYA BERSIFAT TEMPORER, DAN BIAYANYA MAHAL, TAPI BILA DIMULAI DARI KAUM IBU, KORUUPSI BISA DI BERANTAS HINGGA KETITIK 99 PERSEN, Jadi  KPK yang paling efektif  adalah Ibu...Ibu...dan Ibumu....Bukan KPKmu......,

Lantas mampukah kaum ibu mengambil peran KPK didalam rumah terhadap  suami dan anaknya, atau justru sebaliknya ikut-ikut menjadi menciptakan koruptor berikutnya...., alasannya gampang dan sangat mudah, 1) apa yang ibu/isteri lakukan bila sang sumi atau anak-anaknya tiba-tiba bawa uang 20 juta kerumah ( palagi bila nyampai miliaran, disertai dengan secara mendadak beli mobil harga meliaran bukan satu lagi tapi sekaligu dua bahkan lima hingga puluhan mobil) padahal selama pernikahan belum pernah membawa uang 5 juta sekalipun,, 2) Pernahkan sang ibu ( isteri / ibu / mama ), bertanya atau berkata kepada suami atau anaknya ? " PAPA / NAK / SAYANG ", MAMA /IBU SNGAT BANGGA DAN BAHAGIA ATAS SEGALA JERIH PAYAH PAPA / SAYANG, DNGAN SEGALA BENTUK HARTA DAN UANG YANG PAPA BERIKAN...., TAPI MAMA AKAN LEBIH BANGGA LAGI BILA PAPA / ANAKKU LEBIH BANYAK DAN LEBIH MENGUTAMAKN  SDR-SDR KITA YANG JUSTRU LEBIH MEMBUTUHKAN TERUTAMA KELUARGA YANG TDK PUNYA RUMAH DAN TDK PUNYA BERAS... ???pernah blm bu... kalau belum pernah bahkan tdk pernah, bahkan justru BERKATA, PAPA / ANAKKU ITU UANGNYA BANYAK BELIIN MAMA PERHISAN ( EMAS ) YA PA / NAK, MAMA MALU WAKTU ARISAN.... IBU-IBU DI LINGKUNGAN PUNYA GELANG  EMASNYA BAUNYAK.........BANGET ADA YANG SAMPAI SIKU PAH, MASA PAPA  / ANAKKU YANG PEJABAT ( APAKAH IA ....PNS, KARYAWAN, CAMAT, BUPATI, GUBURNUR, MENTERI, JAKSA, POLISI, HAKIM, DLLL), nah kalaui ni yang terucap maka secara tdk langsung sang ibu /isteri telah turut serta sebagai penyebab dan pendorong terjadinya korupsi / penyimpangan pada suami atau anaknya, dan bila ini terjadi pantaskah ia disebut sebagi siteri / ibu yang baik dan bertanggung jawab.....ataukah tdk pantas sang ibu justru bisa disebut sebagai ibu / isteri yang durhaka....???? jangan ditanggapi emosional tulisan ini, karena bila ibu / isteri lep[as tangan terhadap waskat pada suami atau anaknya maka selama itu pula kosupsi tdk akan mampu untuk diberantas. DENGAN DEMIKIAN KPK YANG TERHEBAT ADALAH SANG IBU / SANG ISTERI YANG SOLEHA....BUKAN KPK, KENAPA KARENA KPK DI BANGSA INI MASIH DESKRIMINATIF, SERING ATAU CENDERUNG MENCARI POPULARITAS, BAHAS KAMPUNGNYA PEPUJIAN.......BUKTINYA ADA YANG SATU TAHUN SEBAGI TERSANGKA TAPI TETAP SEGAR BUGAR BERKELIARAN, EH KARENA YANG JADI TERSANGKA IKAN PAUS BARU TIGA HARI LANGSUNG DITAHAN......BILA INI TETAP  DILANGGENGKAN OLEH KPK, MAKA TDK LAMA LAGI  BUKAN MAKIN BERKURANG TAPI MAKIN JADI....KARENA KPK TELAH MENGABAIK  " RASA " DALAM APLIKASINYA CINTA DAN KASIH ANTAR SESAMA SEKALIPUN IA SALAH..., mulailah dari kesadaran, tanpa kesadaran perbuatan akan menyimpang, dan keasadaran dapat dibvangun dengan CINTA DAN KASIH, bukan dari paksaan hukum.... RENUNGKAN.... BUKAN AROGAN.... BACALAH KENYATAAN DENGAN RASA... BUKAN DENGAN KUASAMU, KARENA BILA DENGAN KUASAMU, APAKAH KAMU MERASA KUASAMU LEBIH KUAT DARI KUASA SYTAN..... ?????, DAN SUDAH MAMPU MEMENANGKAN KUASA DENGAN SYATAN,,,,,, alasannya setiap perbuatan buruk adalah  perbuatan sytan.......RENUGKAN.......DENGAN HATI YANG JERNIH DAN KASIHG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar