Senin, 14 Oktober 2013

QURBAN

QURBAN DAN PENGORBANAN

Selamat menunaikan Hari Raya Qurban ( hari raya Idhu Adha ), kepada kedua orang tuaku ( yang telah berada dipangku Allah SWT,  dan  kepada orang tua mertuaku,  istri dan anak-anakku, saudara - saudaraku dan semua sanak familiku, serta khususnya kepada seluruh mahasisiswaku ( S1 dan S2 ) di Untirta, tanpa kehadiran kamu-kamu semua hidupku dan pengorbanan serta pengabdianku tidak berarti apa-apa, dan semoga segala bentuk curahan dan pengorbanan yang telah kita sumbangankan unuk bangsa ini, untuk membesarkan anak, untuk mendoakan anak, untuk mendidik anak serta peserta didik dengan penuh kelembutan dan kasih sayang senantiasa akan memberikan kedamaian dan serta kebahagiaan kepada kita semua... amin...amin...amin.

Pada kesempatan ini pula marilah kita semua bertafaqur diri, sudah pantaskah untuk membusungkan dada dengan apa yang kita semua lakukan, dan apakan sudah pantaskah dengan apa yang engkau dapatkan dengan apa yang engkau berikan untuk kemajuan bangsa serta dalam mensejahterakan penduduknya, ataukah engkau tdk bedanya sekedar  BENALU ATAUPUN DRAKULA yang tdk lebih tdk kurang sebagai penghisap semata,  atas segala yang telah diperbuat marilah kita semua menyadari dan sadar diri agar jangan sampai kehadiran diri justru menjadi beban atau membuat negara ini menjadi rugi, belajarlah unutk bersikap jujur, untuk bernai menerima dan mengakui kenyataan secara sportif bahwa engakau adalah bagian orang-orang yang seraka, yang senantiasa bersandiwara dan menutupi keburukanmu dengan kekuasaanmu, dengan powermu, beranikah engkau jujur untuk mengakui keberhasilan orang lain, dan beranikah engaku jujur untuk berkata bahjwa emang engkau lebih buruk dari pada orang lain yang engkau pandang buruk....

Inilah suatu pengorbanan sejati yang justru lebih mulia dari sekedar qurban, pengorbanan senantiasa bersifat objektif, karena dirasakan lahir bantin oleh orang lain, sedangkan qurban lebih bersifat abstrak, karena tdk tahu serta tdk menjamin dengan qurban iman seseorang akan meningkat, atau hanya sekedar meningkatkan IMAN VERTIKAL, DENGAN wujud kehidupan horizontal tdk bermakna apa-apa, bahkan iman sosialnya makin seraka...makin mendrakula.... salaaaammmmm....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar